Pages

Senin, 01 Oktober 2018

Tak Usah Gelisah, Berlabuhlah

Pengajian Rutin Musholla Al-Hidayah malam itu tdk seperti biasanya. Lik Qosim tdk bisa hadir malam itu. Pesan Lik Qosim, Kemprul yg menggantikan.
Awalnya, seperti biasa Kemprul memulai di atas mimbar, tapi hanya pembukaan, lalu Kemprul minta izin untuk menyampaikan ceramah sambil duduk bersama jamaah.
Lha...yg menarik tema pengajian yg tdk biasa. Kemprul menyampaikan bahwa tema pengajian adalah "Tak Usah Gelisah, Berlabuhlah".
Lik Abdul mendengar tema itu, berbisik kepadaku "Wah...Kemprul mau berpuisi." Aku tersenyum saja mendengarnya. Tiba2 aku menjadi kaget dan konsentrasi penuh mendengar Kemprul menyampaikan...
Kemprul: "Makna Allahu Ahad menurut ahli tafsir bahwa Allah Esa karena satu-satunya. Tidak ada yg menyamai kekuasaan, rahmat kasih sayangnya, ataupun kreatifnya. Bapak ibu, saudara saudari rohimakumulloh. Kalau keyakinan kita penuh dalam dada, maka kita pasti bangga diberi imam kepada Allah SWT dan dengan suka rela kita menyerahkan hidup mati kita kepada Allah SWT, sebagaimana doa ifititah innasholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku adalah milik Allah dan kudedikasikan untuk Allah tuhan semesta alam."
Kulihat Kemprul menyampaikan dengan mantap...ia mengambil nafas panjang dan kemudian melanjutkan...
"Allah SWT berfirman setelah Allahu Ahad, adalah Allahus Shomad. Allahus Shomad menurut ahli tafsir adalah Dzat yg sangat tepat, kuat, dan nyaman untuk bertawakkal. Bagaikan bantal kapas yg nyaman untuk disandari. Jadi...Bapak2, ibu2, saudara-saudari rohimakumulloh...kedalaman pemahaman terhadap Allahu Ahad dan kemantapan keyakinan terhadap Allahu Ahad...akan mendorong seseorang berpasrah atau bertawakkal atau berlabuh kepada Allah SWT. Mereka2 yang mampu seperti ini jarang resah, gelisah, takut, karena mereka punya Allah SWT Tuhan semesta alam. Bila kegelisahan mulai menjalari hati, mereka mengingat Allah SWT, maka terpupuslah kegelisahan itu."
Sayup2 terdengar...Allahu Akbar, Allahu Akbar...Semprul kaget dan membuka matanya...kemudian mengucapkan Alhamdulillah2.
Semprul tadi ternyata sedang duduk beristighfar dan bersholawat...lalu seperti mimpi kejadiannya...namun Semprul bersyukur mendapatkan pelajaran yg sangat bermakna.
Semprul kemudian berdiri dan merasakan hatinya bahagia dan badannya segar. Kemudian dia menuju sumur di belakang rumahnya untuk berwudlu.
(Ngabar, 30 September 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar