Jumat, 05 Oktober 2018

Tafakkur, Instrumen Meng.Nol.kan Ego

Semprul mengurai kembali pengalaman batinnya dalam keheningan wiridnya sebelum fajar tadi. Sudah beberapa hari ini Semprul melakukan saran Kemprul untuk membaca Surat Al-Ikhlas dengan niat memohon petunjuk kepada Allah SWT agar bisa menjalani kehidupan dengan lebih Ikhlas. Surat Al-Ikhlas dibaca berulang kali setelah sebelumnya membaca Istighfar, sholawat, dan Kalimah Thoyyibah La Ilaha Illalloh, dan Muhammadurrasululloh.

Awalnya, sehingga Semprul melakukan wiridan tersebut…saat ia melihat Kemprul duduk berdzikir lebih lama daripada orang-orang lainnya setelah sholat jamaah Maghrib.

Semprul: “Prul, Seringkali aku melihatmu berdzikir lama setelah sholat Maghrib.”

Kemprul: “Iya Prul, itu wujud kesungguhan dalam upaya untuk betul-betul menjadi hamba Allah SWT.”

Semprul: “Yang dibaca berdzikir apa Prul?”

Kemprul: “Semua kamu sudah hafal Prul. Cuma mungkin…selama ini kamu membacanya sambal lalu saja, sedangkan aku diajari untuk menghikmatinya, mentafakkurinya. Bacanya ya…istighfar, sholawat, dan la ilaha illalloh.”

Semprul: “Menghikmati, mentafakkuri…gimana caranya Prul.”

Kemprul: “Kalau kamu ingin sawahmu hasilnya lebih banyak dari biasanya gimana Prul?”

Semprul: “Iya aku cari ilmunya, aku lihat kekurangan2 pengarapannya selama ini, aku pupuk, aku obati kalau kena hama.”

Kemprul: “Lha itu, begitu juga kalau kamu ingin lebih banyak menghikmati dan mentafakkuri bacaan dzikir2 itu, kamu coba ulang-ulang, dipelajari maknanya, dirawat dengan istiqomah melakukannya.”

Semprul: “Ooh…kalau aku memulai seperti kamu boleh Prul?”

Kemprul: “Ya boleh saja, yang penting Ikhlas-kan niat.”

Semprul: “Lha, kembali lagi Surat Al-Ikhlas…he he he.”

Kemprul: “Iya…kamu baca Istighfar, sholawat, la ilaha Illalloh, muhammadur rasulullah, kemudian surat Ikhlas berkali-kali.”

Kemudian Semprul menjalaninya…beberapa hari kemudian karena kalau habis sholat Magrib Semprul merasa kurang Khusyu’…Kemprul memberikan saran untuk membacanya setelah sholat Tahajjud. Setelah beberapa minggu Semprul dzikir setelah Sholat Tahajjud, ia mendapat pengalaman batin saat ia berdzikir.

Semprul berniat akan menanyakan pengalamannya kepada Semprul. Sebetulnya, Semprul ingin sekali segera bertemu Kemprul, namun entah beberapa minggu ini ia tidak pernah bertemu dengan Kemprul. Semprul dengan tanpa kesadaran penuh…tiba2 mengucap dengan lirih..”mudah2an Allah SWT menganugerahkan kesehatan kepada Kemprul. Amin…”

(Kalitirto, 5 Oktober 2018)

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More