Minggu, 25 Agustus 2013

APAKAH ALLAH SWT BENAR-BENAR ADA (WUJUD) [Episode 2 ]

Semprul kelihatan terburu2 untuk bertemu dengan Kemprul. Biasanya, Semprul kalau jalan klemar-klemer (tidak cekatan/gesit), kali ini dia gesit dan kelihatan sekali kalau dia terburu-buru, paling tidak itu bisa dilihat dari nafasnya yang ngos-ngosan saat dia berdiri di depan Kemprul. Untungnya, cuaca agak mendung dan angin semilir sehingga baju Semprul tidak klemboh (basah kuyup). Sesaat kemudian mereka berdua duduk di tanggul sungai dan berbincang-bincang.

Semprul : “Prul, aku sudah mendapatkan tambahan!”

Kemprul : “Tambahan apa?”

Semprul : “Itu...emm yang kemarin kita diskusikan tentang apakah Allah SWT benar2 ada.”

Kemprul : “Lha tambahan maksud kamu apa?”

Semprul : “Aku kan pagi, waktu nyari pakan sapi, ketemu Lik Qosim, terus aku bilang bahwa Allah SWT benar2 ada (wujud). Lha, Lik Qosim malah geguyu aku, sambil bilang terus kamu selama ini sholat masih belum yakin kalau Allah SWT itu ada. Kujawab, ya yakin tapi masih...masih bingung he he.

Kemprul : “he he kapok awakmu...he he”

Semprul : “he he...terus Lik Qosim tanya, lha kalau sekarang sudah yakin dan tidak bingung, memangnya kamu dapat ilmu baru apa? Kujawab seperti diskusi kita kemarin. Terus Lik Qosim bilang, tidak hanya apa yang ada di langit menjadi bukti bahwa Allah SWT itu benar2 ada, di dirimu, di diri kita sebagai manusia ini aja banyak bukti bahwa Allah SWT itu memang benar2 Tuhan Sang Maha Pencipta. Terus Lik Qosim memperlihatkan telapak tangannya, dan katanya di telapak tangan kita ada angka 99, yang merupakan jumlah nama-nama Allah SWT (Asmaul Husna). Aku tambah mantap pokoknya...Allah SWT benar-benar Tuhan Sang Maha Pencipta.

Kemprul : “Bersyukurlah Prul...Allah SWT memberikan kepadamu pengetahuan yang membuatmu lebih memantapkan keyakinanmu. Lha, terus apa kamu sudah paham Asmaul Husna?”

Semprul : “Ya belum, lha ya maksudku kamu yang kuminta ngajari...he he”



Versi Youtuber klik di link ini. 

Kamis, 22 Agustus 2013

Apakah Allah SWT benar-benar Ada?

Di tengah hingar bingar suara kendaraan di sore yang mendung. Di sebuh gubug di tengah kebun, Kemprul dan Semprul sedang berdialog.

Semprul : Prul, kalau ada yang tanya mengapa kamu yakin bahwa Allah itu benar2 ada (wujud), gimana jawabnya?

Kemprul : Ya dijawab aja...karena Nabi Muhammad SAW mengabarkannya demikian melalui Al-Qur'an yang  merupakan Firman Allah SWT.

Semprul : Lha kalau dia tanya lagi, mengapa kamu percaya dengan Al-Qur'an yang dibawa Nabi Muhammad?

Kemprul : Karena Al-Qur'an membuktikan sebagai mukjizat yang tidak terbantahkan.

Semprul : Buktinya apa?

Kemprul : Buktinya Al-Qur'an memuat ayat-ayat yang mengandung bukti bahwa Al-Qur'an tidak mungkin dibuat oleh manusia, namun dibuat oleh Maha Pencipta alam semesta ini.

Semprul : Kalau dia tanya, mana ayat yang kamu maksud?

Kemprul : Di antaranya dalam QS. Adz-Dzariyat [51]:47: “dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.”  Mukjizat dalam ayat ini terletak dalam kata meluaskannya (lamuusiun), yang artinya langit (jagad raya) secara terus menerus berkembang. Hal ini terbuktikan oleh hasil observasi pada tahun 1929 oleh Edwin Hubble, ahli astronomi dari Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus menerus bergerak menjauh satu sama lainnya, yang artinya terjadi perluasan. Al-Qur’an yang diwahyukan pada abad 7 masehi sudah mengabarkannya ketika saat itu mustahil ilmu pengetahuan membuktikan hal tersebut. Tegasnya, kalau bukan yang menciptakan alam semesta ini apa ya bisa buat ayat seperti ayat 47 surat Adz-Dzariyat tersebut.

Semprul : Kalau dia tanya lagi, ada ayat yang lain ndak...jangan dari 30 juz itu Cuma
Kemprul : Masih banyak ayat yang lain, umpamanya QS. Al-Anbiya’ [21]: 32, yang artinya “dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara...” Coba bayangkan pada saat itu, abad 7 masehi, apa ada orang yang berpendapat bahwa langit menjadi “atap yang memelihara”. Lha ini dikabarkan dalam Al-Qur’an yang terbuktikan oleh ilmu pengetahuan saat ini tentang bumi ini di kelililingi atap yang namanya atmosfer. Lha kalau ada meteor yang mau nabrak bumi maka harus nabrak atmosfer ini, jadi yang jatuh ke bumi tinggal puing-puingnya, coba kalau utuh langsung jatuh ke bumi...sudah hancur bumi ini sejak dulu. Lha, atmosfer ini juga menyaring radiasi yang bertebaran di luar angkasa. Kalau radiasi ini tidak membahayakan kehidupan di bumi maka dibiarkan oleh atmosfer masuk ke bumi, tapi kalau berbahaya ditolak oleh atmosfer. Gitu prul...

Semprul : lha, kalau dia tanya lagi....

Kemprul : lha...sebenarnya ini “dia” yang tanya  iku sopo tho?!!

Semprul : he he he...yo aku dewe...he he he

Kemprul : lha gitu aja dari tadi pakai dia-dia...mbok langsung tanya gitu lho...he he he.

---Bersambung---

Versi Youtube di link ini.

Tags:
#DalilAkalKeberadaanAllahSWT
#
DalilAkalKekuasaanAllah SWT
#KisahInspiratif
#Tafakkurfikholqillah

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More