Senin, 12 Desember 2022

Akhlak kepada Sesama Muslim


Akhlak sesama muslim, minimal ada 17 hal, yaitu: 

  1. Bersaudara, 
  2. Mendamaikan Yang Bertikai 
  3. Memerangi Muslim Yang Dzalim 
  4. Mengajak Taat Kepada Perintah Allah Swt 
  5. Memberikan Keadilan 
  6. Memberikan Kedamaian 
  7. Saling Menolong Meringankan Beban 
  8. Saling Menyayangi 
  9. Jangan Menvonis Kafir 
  10. Jangan Banyak Berprasangka 
  11. Jangan Mencari-cari Kesalahan 
  12. Jangan Menggibah 
  13. Menutupi Aib 
  14. Jangan Saling Merendahkan/Menghina 
  15. Jangan Saling Mencela 
  16. Jangan Saling Memanggil Dengan Gelar Buruk 
  17. Jangan Menfitnah
Penjelasan selengkapnya di https://youtu.be/46ot7Zl0-as

Minggu, 11 Desember 2022

Keadaan Batin Saat Mengajar Menunjukkan Maqom/Kedudukan di Sisi Allah Swt

قال الشيخ ابن عطاء الله رضي اللّه عنه : (من عَبّرَ مِن بِساطِ احْسانِه اصْمَتـَتْهُ الاِساءةُ ومنْ عَبّر مِن بِساطِ اِحْساَنِ اللهِ اليهِ لم يَصْمُتْ اذا أساءَ). 

“Barang siapa menerangkan ilmu/mengajar dengan memandang bahwa keterangannya itu muncul dari kebaikan dirinya, maka dia akan terdiam jika berbuat salah/maksiat, dan siapa yang menerangkan ilmu/mengajar dengan memandang bahwa ilmu/keterangannya itu pemberian Alloh padanya, maka ia tidak akan diam bila ia berbuat salah/dosa.” 

https://youtu.be/R2-WRDfZxN0

Tafsir Ayat Cahaya di Atas Cahaya

Allah Swt. berfirman:

ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَٰلَ لِلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Arab-Latin: Allāhu nụrus-samāwāti wal-arḍ, maṡalu nụrihī kamisykātin fīhā miṣbāḥ, al-miṣbāḥu fī zujājah, az-zujājatu ka`annahā kaukabun durriyyuy yụqadu min syajaratim mubārakatin zaitụnatil lā syarqiyyatiw wa lā garbiyyatiy yakādu zaituhā yuḍī`u walau lam tamsas-hu nār, nụrun 'alā nụr, yahdillāhu linụrihī may yasyā`, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nās, wallāhu bikulli syai`in 'alīm


"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. An-Nur: 35)"

Kritik Ibnu Sammak kepada Dai/Penceramah

Ibnus-Sammak ra.: "Berapa banyak orang yang memperingatkan orang lain kepada Allah, yang lupa kepada AllahI Berapa banyak orang yang memberi peringatan supaya takut kepada Allah, yang berani menentang Allah! Berapa banyak orang yang mengajak orang lain mendekatkan diri kepada Allah, yang jauh dari Allah! Berapa banyak orang yang menyerukan orang lain kepada AUah; yang lari dari Allah! Dan berapa banyak orang yang membaca Kitab Allah, terhapus hatinya dari ayat-ayat Allah!".

Selengkapnya di https://youtu.be/iAYEsWE9vug

Referensi: Imam Ghazali. Tanpa Tahun. Ihya Ulumiddin, Jilid I, Halaman 63. Surabaya: Toko Kitab Al-Hidayah.

Otokritik Ibrahim bin Adham Ahli Baca Al-Quran

Berkata Ibrahim bin Adham ra. : "Kami perbaiki bahasa perkataan kami, maka kami tidak salah. Dan kami telah salah pada perbuatan kami tetapi tidak kami perbaiki".

Selengkapnya di https://youtu.be/iAYEsWE9vug

Referensi: Imam Ghazali. Tanpa Tahun. Ihya Ulumiddin, Jilid I, Halaman 63. Surabaya: Toko Kitab Al-Hidayah.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More